Kamis, 24 Agustus 2017

Andai aku menjadi SOEKARNO

Andai aku menjadi SOEKARNO

Dalam perjalananya menuju kemerdekaan, Indonesia memiliki sejumlah tokoh pergerakan nasional yang sangat berperan dalam mewujudkan cita-cita bangsa yaitu kemerdekaan, sebut saja KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asyari, Bung Hatta, Tan Malaka,Ki Hajar Dewantara, KH Agus Salim, Buya Hamka, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Diantara tokoh-tokoh tersebut terdapat satu tokoh yang paling berpengaruh dan mempunyai peranan penting bagi perjuangan bangsa Indonesia,yang mana jika saya diperintahkan untuk memilih tokoh yang mana diantara tokoh-tokoh yang lainnya saya akan memilih tokoh tersebut, yaitu SOEKARNO, beliaulah presiden pertama republic kita ini, beliaulah yang memproklamasikan kemerdekaan bangsa ini, dan beliaulah yang berhasil membuat para penjajah Belanda itu tak berkutik ketika ia berorasi.

Alasan saya memilih soekarno adalah karena melihat dari pengaruhnya yang sangat kuat terhadap rakyat Indonesia, beliau menggunakan kemampuan berorasinya untuk mempengarugi serta menyadarkan rakyat Indonesia bahwa kita adalah tuan rumah di tanah sendiri, sehingga rakyat Indonesia tergerak hatinya untuk menumpas penjajahan yang dilakukan Belanda serta Jepang guna merebut kemerdekaan yang abadi.

Kemudian alasan saya selanjutnya adalah cara atau gaya kepemimipinan Soekarno yang sangat menunjukkan jati diri bangsa Indonesia, cara memimpin seperti Soekarno-lah yang seharusnya dimiliki oleh para pejabat ataupun pemimpin bangsa saat ini, karakter kepemimpinan beliau seperti tegas, cerdas tidak takut serta tidak mau berkompromi dengan asing khususnya Amerika, selalu membela kepentingan rakyat, jujur, memuliakan serta menghormati ulama, merakyat dan karakter-karakter kepemimpinan Sokarno lainya yang harusnya dimiliki oleh tiap-tiap insan yang memimpin negeri ini.


Lalu alasan terakhir saya adalah melihat dari  kemampuan intelektualnya yang sangat baik, hal ini dapat dilihat ketika beliau lulus dari  Technische Hoogeschool te Bandoeng yang mana dulunya merupakan salah satu kampus yang bergengsi di kalangan remaja, lalu hal inidapat di buktikan pula dengan ia lebih memilih untuk memperjuangkan kemerdekaan rakyat Indonesia ketimbang bekerja sebagai insinyur, yang mana kita ketahui perjuangan kemerdekaan sangatlah berat, bolak-balik masuk penjara, dibuang diasingkan, diincar penjajah Belanda,dll. Jika saja Soekarno menerima tawaran pekerjaan sebagai insinyur yang ditawarkan oleh Belanda dengan segala fasilitas yang super lengkap, mungkin Indonesia tidak menjadi seperti sekarang ini.

 

Kemudian apa yang akan saya lakukan jika saya menjadi Soekarno pada waktu itu (pada zaman penjajahan), yang akan saya lakukan sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan apa yang sebenarnya Soekarno lakukan pada zamanya, namun saya akan lebih menekankan kepada menyingkirkan pengaruh paham komunis yang ada di Indonesia, yang mana ketika zaman Soekarno berkuasa, paham komunis dibiarkan begitu saja, malah cenderung didukung, hal itu juga yang membuat rakyat tidak puas dan kecewa terhadap Soekarno sehingga dengan superemar Soekarno akhirnya diturunkan dari jabatanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Selasa, 09 Mei 2017

Strategi ketika menjadi WN Inggris di Nusantara (Tugas S. Indonesia)

Diantara Negara-negara eropa yang menjajah nusantara adalah Perancis, Inggris, Belanda, Portugal, dan Spanyol. Namun, jika saya diperintahkan untuk memilih menjadi warga Negara yang mana diantara 5 negara penjajah tadi, saya akan lebih memilih menjadi warga Negara Inggris.

Alasan saya menjadi atau memilih Negara Inggris adalah karena Negara Inggris merupakan Negara yang besar dan lebih disegani ketimbang 4 negara penjajah Nusantara lainnya, meskipun perancis tidak kalah disegani dengan Napoleon Bonapartenya, akan tetapi Inggris menurut saya lebih dari itu.
Selain itu dari segi pendidikan juga Negara Inggris jauh lebih unggul ketimbang Negara-negara lainnya, hal ini dapat dibuktikan dari bekas Negara jajahannya yang kini masuk dalam organisasi persemakmuran Inggris, rata-rata dari seluruh Negara persemakmuran Inggris tersebut mengalami kemajuan yang pesat seperti Australia, Malaysia dan lain-lain. Hal itulah yang  membuat saya lebih memilih Inggris sebagai warga Negara karena Negara bekas jajahannya saja bisa maju apalagi warga negaranya.

Lalu dari segi ekonomi Inggris juga termasuk Negara yang kondisi ekonominya stabil jika dibandingkan Negara-negara lainnya, dapat kita lihat misalnya ketika mereka menjajah Negara jajahannya termasuk Nusantara, mereka berhasil merubah keadaan ekonomi Negara jajahannya tersebut menjadi lebih baik dari pada sebelumnya seperti nusantara yang sebelumnya bangkrut dengan penjajahan Belanda.

Namun ketika bangsa Inggris datang keadaan ekonomi Nusantara lebih membaik dari sebelumnya karena kebijakan-kebijakan pemerintah Inggris yang menguntungkan warga pribumi dan juga jauh dari kata eksploitasi. Ini juga yang menjadi sebab saya memilih Inggris karena mereka saja dapat mengelola ekonomi Negara jajahannya dengaan baik apalagi mengelola ekonomi dalam negeri pastilah warga negarannya rata-rata makmur dan sejahtera.

Terakhir adalah dari segi militernya, Negara Inggris termasuk Negara dengan kekuatan militer yang sangat kuat dari dulu hingga sekarang. Jika dilihat dari peringkat militer dunia Inggris menempati posisi ketiga terbesar didunia setelah Amerika dan Israel, Tidak berhenti sampai disitu, Negara Inggris juga memiliki angkatan laut yang diakui sebagai yang terkuat didunia.

Hal ini menjadi kelebihan tersendiri bagi Inggris untuk dapat melindungi warga negaranya dari serangan Negara lain, Hal itu pula yang membuat saya memilih Negara ini karena dengan kekuatan militer yang besar apalagi angkatan lautnya, Inggris pasti dapat lebih melindungi warga negaranya serta membuat keadaan dalam negeri aman dan damai  

                

Andai menjadi warga negara Inggris (Tugas S.Indonesia)



Diantara Negara-negara eropa yang menjajah nusantara adalah Perancis, Inggris, Belanda, Portugal, dan Spanyol. Namun, jika saya diperintahkan untuk memilih menjadi warga Negara yang mana diantara 5 negara penjajah tadi, saya akan lebih memilih menjadi warga Negara Inggris.

Alasan saya menjadi atau memilih Negara Inggris adalah karena Negara Inggris merupakan Negara yang besar dan lebih disegani ketimbang 4 negara penjajah Nusantara lainnya, meskipun perancis tidak kalah disegani dengan Napoleon Bonapartenya, akan tetapi Inggris menurut saya lebih dari itu.

Selain itu dari segi pendidikan juga Negara Inggris jauh lebih unggul ketimbang Negara-negara lainnya, hal ini dapat dibuktikan dari bekas Negara jajahannya yang kini masuk dalam organisasi persemakmuran Inggris, rata-rata dari seluruh Negara persemakmuran Inggris tersebut mengalami kemajuan yang pesat seperti Australia, Malaysia dan lain-lain. Hal itulah yang  membuat saya lebih memilih Inggris sebagai warga Negara karena Negara bekas jajahannya saja bisa maju apalagi warga negaranya.

Lalu dari segi ekonomi Inggris juga termasuk Negara yang kondisi ekonominya stabil jika dibandingkan Negara-negara lainnya, dapat kita lihat misalnya ketika mereka menjajah Negara jajahannya termasuk Nusantara, mereka berhasil merubah keadaan ekonomi Negara jajahannya tersebut menjadi lebih baik dari pada sebelumnya seperti nusantara yang sebelumnya bangkrut dengan penjajahan Belanda.

Namun ketika bangsa Inggris datang keadaan ekonomi Nusantara lebih membaik dari sebelumnya karena kebijakan-kebijakan pemerintah Inggris yang menguntungkan warga pribumi dan juga jauh dari kata eksploitasi. Ini juga yang menjadi sebab saya memilih Inggris karena mereka saja dapat mengelola ekonomi Negara jajahannya dengaan baik apalagi mengelola ekonomi dalam negeri pastilah warga negarannya rata-rata makmur dan sejahtera.

Terakhir adalah dari segi militernya, Negara Inggris termasuk Negara dengan kekuatan militer yang sangat kuat dari dulu hingga sekarang. Jika dilihat dari peringkat militer dunia Inggris menempati posisi ketiga terbesar didunia setelah Amerika dan Israel, Tidak berhenti sampai disitu, Negara Inggris juga memiliki angkatan laut yang diakui sebagai yang terkuat didunia.

Hal ini menjadi kelebihan tersendiri bagi Inggris untuk dapat melindungi warga negaranya dari serangan Negara lain, Hal itu pula yang membuat saya memilih Negara ini karena dengan kekuatan militer yang besar apalagi angkatan lautnya, Inggris pasti dapat lebih melindungi warga negaranya serta membuat keadaan dalam negeri aman dan damai  

                

Jumat, 05 Mei 2017

Abad Kejayaan Peradaban Mesir kuno

Masa kejayaan mesir pada jaman dulu

 Bangsa Mesir telah dikenal sejak ribuan tahun lalu sebagai bangsa besar. Bahkan di dalam AL Qur'an diabadikan kisah tentang bangsa Mesir dengan rajanya RAja Fir'aun. Perjuangan Nabi Musa juga dikaitkan dengan kejayaan bangsa Mesir dan penjajahannya atas kaum Yahudi pada masa itu. Bagaima sih kisah tentang bangsa Mesir...simak artikel berikut:

(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami Tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.( QS Al Anfal 54).

           Peradaban Mesir kuno berada dalam waktu yang sama dengan negara kota yang berada di Mesopotamia, dikenal sebagai satu diantara peradaban tertua di dunia dan dikenal dengan pengorganisasian negara dan paling maju dalam tatanan sosial dijamannya. Fakta bahwa mereka telah menemukan tulisan/huruf pada milinium 3 SM dan menggunakannnya, bahwa mereka juga memanfaatkan sungai Nil dan mereka terselamatkan dari berbagai bahaya luar dalam kaitannya dengan setting alamiah negara tersebut, nyata-nyata telah memberikan sumbangan yang besar terhadap bangsa Mesir dalam peningkatan peradaban mereka.

           Namun, masyarakat yang "beradab" ini, pada masa berlakunya "pemerintahan Fir'aun (Pharaoh)" menggunakan system kafir yang disebutkan secara jelas dalam Aal qur'an dalam bahasa yang amat jelas dan lugas. Mereka bersifat congkak, angkuh dengan kebanggaan diri, mengesampingkan dan mengutuk. Dan akhirnya baik peradaban mereka yang maju, tatanan sosial politik bahkan dengan tentara yang kuat sekalipun tidak bisa menyelamatkan ketika mereka dihancurkan.

Wewenang Sang Fir'aun (Pharaoh)


Peradaban bangsa Mesir sangat mendasarkan pada kesuburan sungai Nil. Bangsa Mesir telah menetap di lembah Nil dikarenakan melimpahnya air di sungai ini dan karena mereka bisa mengolah tanah dengan persediaan air yang telah diberikan oleh sungai yang tidak tergantung kepada musim hujan. Ahli sejarah Ernest H Gombrich mengaakan dalam tulisannya bahwa Afrika sangatlah panas dan terkadang tidak pernah sama sekali turun hujan selama berbulan-bulan. Inilah sebabnya mengapa banyak daerah di benua yang besar ini sangat luar biasa keringnya. Bagian-bagian dari benua ini tertutup oleh lautan pasir yang sangat luas. Di kedua sisi sungai Nil juga tertutup oleh pasir dan di Mesir sendiripun jarang terjadi hujan. Namun di negeri ini hujan tidaklah terlalu dibutuhkan karena sungai Nil yang mengalir melintas ditengah-tengah seluruh negara.

Jadi siapapun yang nenguasai sungai Nil yang sangtlah penting tersebut maka dialah yang bisa menguasai asset terbesar perdagangan dan pertanian Mesir. Pharaoh bisa melangengkan dominasinya atas Mesir dengan jalan ini.

Bentuk sungai Nil yang sempit dan memanjang di Lembah Nil tidak memungkinkan unit-tunit kependudukan yang berada disekitar sungai untuk terlalu mengembangkan wilayahnya. Itulah sebabnya bangsa Mesir lebih memilih untuk membentuk sebuah peradaban yang terdiri dari kota-kota kecil dan perkampungan daripada kota-kota besar. Faktor inilah yang memperkuat dominasi Pharaoh atas masyarakatnya.

Raja Menes dikenal sebagai pharaoh Mesir pertama yang menyatukan seluruh Mesir kuno untuk pertama kalinya dalam sejarah dalam sebuah negara persatuan kurang lebih 3000 SM. Kenyaaan bahwa istilah "Pharaoh " asal usulnya merujuk pada istana dimana raja Mesir berada, namun pada saat itu menjadi gelar dari raja-raja Mesir. Inilah sebabnya mengapa raja yang memerintah Mesir kuno mulai disebut " Pharaoh".

Sebagai pemilik, pengatur dan penguasa dari seluruh negara dan wilayah-wilayahnya, maka Pharaoh diterima sebagai pengejawantahan dari dewa yang terbesar dalam kepercayaan Mesir kuno yang Politheistik dan menyimpang. Administrasi dari wilayah Mesir, pembagian mereka, pendapatan mereka, singkatnya, seluruh pertanian, jasa dan produksi dalam batas-batas wilayah negara dikelola dalam kekuasan Pharaoh.


Absolutisme dalam masa kepemimpinannya telah melengkapi penguasaannya terhadap negara dengan kekuasaan yang dapat melakukan semua hal sesuai dengan keinginannnya. Tepat pada dinasti pertama kekuasaannya Menes yang menjadi raja Mesir yang berhasil menyatukan Hulu dan Hilir Mesir, Sungai Nil diserahkan kepada publik dengan menggunakan saluan-saluran air. Disamping itu seluruh produksi berada dibawah penguasaan dan seluruh produksi barang dan jasa diberikan untuk kepentingan sang raja. Rajalah yang mendistribusikan dan membagi barang dan jasa dalam proporsi yang diinginkan oleh rakyat. Hal ini tidaklah sulit bagi raja yang telah memiliki suatu kekuasaan di daeah tersebut untuk menempatkan rakyat dalam kepatuhan Raja Mesir atau yang nantinya bernama Pharaoh dan dia mengaku dirinya sebagai Makhluk suci yang memegang kekuasan yang besar dan mencakupi semua kebutuhan rakyatnya dan ia mengubah dirinya menjadi tuhan. Para Pharaoh benar-benar percaya bahwa diri mereka adalah tuhan.

Kata-kata Pharaoh (Fir'aun) disebutkan dalam al Qur'an yang digunakan dalam percakapannya dengan Musa, hal ini membuktikan bahwa mereka percaya atas ketuhanan Pharaoh. Ia mencoba mengancam Musa dengan mengatakan ;" Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan". ( QS Asy-Syu'ara 29), dan berkata Fir-aun kepada orang-orang di sekelilingnya ;" Hai Pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku". (QS Al Qashas 38).

Ia mengatakan ini semua karena menganggap dirinya adalah tuhan.


Kepercayaan relijius bangsa Mesir kebanyakan berdasarkan kepada pengabdian terhadap tuhan-tuhan mereka. "Perantara" antara tuhan-tuhan ini dengan manusia adalah para pendeta yang merupakan bagian dari para pemuka masyarakat.

Karena berurusan dengan ilmu magis dan sihir, para pendeta menjadi kelaspenting yang digunakan oleh para fir'aun untuk menjaga kepatuhan rakyatnya.

Kepercayaan Agama

Menurut Herodotus seorang ahli sejarah, Mesir kuno adalah umat yang paling beriman di dunia. Namun agama mereka bukanlah agama yang sejati, namun merupakan sebuah bentuk politheisme yang sesat. Dan mereka tidak bisa meningalkan agama sesat mereka karena mereka orang-orang yang sangat kolot (konservatif).

Bangsa Mesir kuno sangatlah dipengaruhi oleh lingkungan alam dimana mereka hidup. Keadaan alam Mesir menjaga negara tersebut terhadap serangan dari luar secara sempurna. Mesir dikelilingi oleh gurun pasir, pegunungan dan lautan disemua sisi. Serangan mungkin dilakukan terhadap negara tersebut hanya dengan kemungkinan dua jalan, namun mereka dapat dengan mudah mempertahankan diri. Bangsa Mesir menjadi terisolasi dari dunia luar berkat faktor-faktor alam ini. Namun dengan sifat fanatik yang berlebihan sehingga bangsa Mesir memperoeh cara berpikir yang membelenggu mereka terhdap perkembangan dan hal-hal yang baru dan mereka sangatlah kolot terhadap agama mereka. Agama nenek moyang mereka yang disebutkan berkali-kali dalam Al Qur'an menjadi nilai yang paling penting bagi mereka.

Inilah sebabnya Fir'aun dan lingkungan dekatnya mengingkari Musa dan Harun ketika mengumumkan Agama Sejati dengan mengatakan ;

Mereka berkata; "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi?, kami tidak akan mempercayai kamu berdua".(QS. Yunus: 78)

Agama/kepecayaan dari bangsa Mesir kuno dibagi ke dalam cabang-cabang, yang paling utama menjadi agama resmi negara adalah kepercayaan terhadap orang-orang dan adanya kehidupan setelah kematian.

Menurut agama resmi negara, Fir'aun (Pharaoh) adalah mahkluk suci, dia adalah pengejawantahan dari tuhan-tuhan mereka di muka bumi dan tujuannya adalah untuk menyelenggarakan keadilan dan melindungi mereka di dunia.

Kepercayaan yang berkembang luas dikalangan masyarakat sangatlah rumit dan unsur-unsur yang berbenturan dengan kepercayaan resmi negara ditekan oleh pemerintahan Fir'aun. Pada dasarnya mereka percaya kepada banyak tuhan dan tuhan ini biasanya digambarkan memiliki kepala binatang dengan tubuh manusia.

Kehidupan setelah mati merupakan bagian terpenting dalam kepercayaan bangsa Mesir. Mereka percaya bahwa roh akan terus hidup setelah jasad mati. Sesuai dengan hal ini roh-roh dari orang mati dibawa oleh malaikat-malaikat tersebut kepada tuhan sebagai hakim dan 4 saksi hakim lainnya, sebuah skala derajat tersusun dipertengahan dan jantung dari ruh/jiwa ditimbang dalam skala ini. Bagi mereka yang mati dengan timbangan kebaikan lebih banyak hidup dalam keadaan penuh dengan keindahan dan hidup dalam kebahagiaan, bagi mereka yang timbangannya lebih berat dengan kejahaan dikirim ke satu tempat dimana mereka mendapatkan siksaan yang berat. Disana mereka disiksa dalam keabadian oleh sebuah makhluk aneh yang disebut dengan "Pemakan Kematian".

Kepercayaan bangsa Mesir terhadap kehidupan di hari kemudian jelas-jelas menunjuukan paralelisme (kesamaan padangan) dengan kepercayaan monotheistik dan agama sejati (yang benar). Dan perintah-perintah suci telah mencapai peradaban Mesir kuno, namun agama ini kemudian diselewengkan dari monotheisme berubah menjadi Pholytheisme. Seperti telah diketahui bahwa para pemberi peringatan menyerukan orang-orang untuk meng-Esakan Allah dan memerintahkan mereka untuk menjadi hamba-Nya, diutus di Mesir dari masa ke masa sebagaimana mererka diutus untuk seluruh penduduk dunia pada satu waktu atau waktu yang lain. Salah satunya adalah Nabi Yusuf yang kehidupannya secara terperinci diceritakan dalam Al Qur'an. Sejarah Nabi Yusuf adalah sangat penting karena terdapat kehadiran anak-anak Israel di Mesir dan bagaimana mereka menatap disana.

Sebaliknya dalam sejarah terdapat keterangan yang menyatakan bahwa banyak orang Mesir yang menyerukan orang-orang terhadap kepercayaan -kepercayaan Monotheistik bahkan sebelum nabi Musa sekalipun, salah satu dari mereka adalah Pharaoh(Fir'aun) yang paling penting dalam sejarah Mesir, dia adalah Amenhotep IV.

Fir'aun Amenhotep IV Yang Monotheistik

Fir'aun-fir'aun Mesir pada umumnya bersifat brutal, menindas, suka berperang dan orang-orang yang bengis. Secara umum menereka mengadopsi agama politheisme Mesir dan mendewa-dewakan diri mereka sendiri melalui agama ini.

Namun terdapat seorang Fir'aun dalam sejarah Mesir yang sangat-sangat berbeda dengan yang lainnya. Fir'aun ini mempertahankan kepercayan terhadap sang pencipta Yang Tunggal dan karenanya ia mendapakan perlawanan yang sangat kuat dari para pendeta Amon, yang mereka itu mendapatkan keuntungan dari agama politheisme dan dengan beberapa prajurit yang membantu mereka, sehingga akhirnya Fir'aun itu terbunuh. Fir'aun ini adalah Amenhotep IV yang mulai berkuasa di abad XIV SM.

Ketika Fir'aun Amenhotep IV dinobatkan sebagai raja pada 1375 SM, ia menjumpai kekolotan (konservatisme) dan tradisionalisme yang telah berlangsung selama berabad-abad, sehingga susunan masyarakat dalam hubungannya dengan istana kerajaan terus berlanjut tanpa adanya perubahan. Masyarakat menutup pintu rapat-rapat terhadap peristiwa dari luar dan kemajuan agama. Konservatisme yang sangat keras ini juga dikatakan oleh para pengembara Yunani kuno sebagai diakibatkan oleh kondisi geografis alam Mesir seperti disebutkan diatas.

Sesuai dengan ketentuan Fir'aun, agama resmi menuntut kepercayaan yang tidak terbatas dalam segala hal yang lama dan tradisional. Namun Amenhotep IV tidak menyetujui agama resmi tersebut. Ahli sejarah Ernst Gombrich menulis :

Amenhotep IV melakukan banyak perubahan terhadap banyak kebiasaan yang disucikan oleh tradisi tua dan tidak ingin untuk melakukan penyembahan terhadap tuhan yang berbentuk dalam berbagai simbol yang aneh dari kaumnya. Baginya hanya satu Tuhan yang perkasa yaitu Aton, yang disembahnya dan yang diejawantahkannya dalam bentuk matahari Ia menyebut dirinya setelah tuhannya, sebagai Akhenaton, dan ia memindahkan istananya menjauh dari jangkauan para pendeta dari tuhan-tuhan yang lain ke suatu tempat yang sekarang disebut dengan El-Amarna .2

Setelah kematian ayahnya, Amenhotep IV muda mendapatkan tekanan yang hebat. Tekanan ini disebabkan oleh kenyataan bahwa ia membangun sebuah agama yang berdasarkan paham monotheisme dengan mengubah agama tradisional politheisme Mesir dan memcoba untuk melakukan perubahan-perubabahan yang radikal dalam berbagai bidang. Namun para pemimpin Thebes tidak memperbolehkannya untuk menyampaikan pesan dari agama ini. Amenhotep IV dan orang-orangnya kemudian berpindah dari kota Thebes dan bermukim di Tell-El-Amarna. Disini mereka membangun sebuah kota baru yang modern yang dinamakan "Akh-et-aton". Amenhotep IV mengubah namanya yang berarti "kesenangan/kesayangan dari sang Amon" menjadi Akh-en-aton yang berarti "Tunduk kepada sang Aton". Amon adalah nama yang diberikan untuk patung (totem) yang terbesar dalam kepercayaan politheisme bangsa Mesir. Menururt Amenhotep IV, Aton adalah "pencipta dari surga dan dunia", penyamaan nama sebutannya untuk Allah.

Merasa terganggu dengan perkembangan ini, maka para pendeta Amon ingin merenggut kekuatan Akhenaton dengan menciptakan krisis ekonomu di negaranya. Akhenaton akhirnya terbunuh dengan cara diracun oleh para komplotan yang ingnin menghancurkannya. Para Fir'aun berikutnya merasa khawatir dan merekapun tenggelam dalam pelukan pengaruh para pendea tersebut.

Setelah Akhenaton, muncullah Fir'aun yang berkuasa dengan kekuatan militer. Hal ini sekali lagi mengakibatkan tradisi lama politheisme menjadi berkembang luas dan adanya usaha untuk kembali ke masa lalu. Beberapa abad kemudian, Ramses II yang berkuasa paling lama dalam sejarah Mesir diangkat menjadi raja. Menurut banyak ahli sejarah, Ramses II adalah Fir'aun yang menyiksa Bani Israel dan berperang terhadap Nabi Musa . 3

Daftar pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_Kuno
ww.wacana.co/2016/08/peradaban-mesir-kuno/
wawasansejarah.com › World History




Ulangan harian sejarah 3 Perkembangan IPTEK dinasti Fathimiyah




Perkembangan IPTEK pada masa Dinasti Fathimiyah, Mesir.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dinasti fathimiyah bisa dibilang cukup membanggakan, bila dibandingkan dengan dinasti-dinasti lainnya. Akan tetapi sumbangan dinasti fathimiyah dalam kemajuan ilmu pengetahuan tidak sebesar sumbangan Abbasiyah di Baghdad dan umayyah di Spanyol.

Pada masa ini kurang produktif dalam menghasilkan karya tulis dan ulama besar kecuali dalam jumlah yang kecil. Sekalipun banyak diantara Khalifah dan para wazir menaruh perhatian dan penghormatan kepada para ilmuwan dan pujangga. Salah satu wazir yang paling peduli terhadap perkembangan ilmu pengetahuan adalah Ibnu Khillis, ia mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang setiap bulannya ia berikan subsidi besar.

Pada saat Ibnu Khillis menjadi wazir, istana menjadi surga bagi para ilmuwan. Hal ini terlihat dari isi istana yang berisi para ilmuwan islam Dinasti Fathimiyah, diantaranya adalah seorang fisikawan besar bernama Muhammad At-Tamim, Lalu terdapat Al-Kindi sebagai sejarawan serta Topografer terbesar yang hidup di Fustat, ia meninggal pada tahun 961 M.

Sementara itu terdapat pakar terbesar pada awal dinasti Fathimiyah berdiri yaitu Qadzi An-Nu’man dan beberapa keturunannya yang menduduki jabatan Qadhi dan keagamaan tertinggi selama 50 tahun semenjak penaklukkan Mesir sampai pada masa pemerintahan Al-Hakim.

Selain pandai dalam bidang hukum, para Qadhi ini juga cakap dalam berbagai disiplin pendidikan tinggi. Selain itu pada masa khalifah Al-Hakim terdapat beberapa orang mesir yang berkarya dalam penulisan sejarah, syair, astrologi, dan juga hal-hal lain tentang keislaman.

Selain mahir dalam bidang kepemimpinan para khalifah Fathimiyah juga merupakan tokoh pendidikan serta orang yang berperadaban tinggi. Diantarannya adalah khalifah Al-Aziz yang termasuk diantara khalifah-khalifah yang mahir dalam bidang syair dan ia juga mencintai kegiatan pembelajaran,salah satu peranannya dalam bidang pendidikan bagi dinasti Fathimiyah adalah ia telah mengubah masjid agung Al-Azhar menjadi sebuah lembaga pendidikan tinggi.

Khalifah lainnya adalah Al-Hakim, pada saat ia berkuasa istananya dihiasi dengan kehadiran seorang pakar terbesar dalam bidang astronomi yaitu Ali bin Yunus, lalu terdapat juga Ibnu Ali Al-Hasan bin Al-Haitami sebagai seorang fisikawan muslim terbesar dan ia juga ahli dalam bidang optik.
Selain dua orang ilmuwan tersebut terdapat juga sejumlah sastrawan dan ilmuwan lainnya yang berkarya di Istana Fathimiyah, terutama pada masa Al-Hakim berkuasa.  Peranan para khalifah Fathimiyah dalam bidang IPTEK yang lainnya adalah mendirikan sekolah dan perguruan tinggi, lalu mendirikan perpustakaan umum dan lembaga ilmu pengetahuan.

Salah satu dari lembaga ilmu pengetahuan yang terkenal dari dinasti Fathimiyah adalah Dar Al-Hikmah yang didirikan oleh Khalifah Al-Hakim pada tahun 1005 M, lembaga ini merupakan prakarsa terbesar untuk pengembangan ilmu pengetahuan, sekalipun pada awalnya lembaga ini dimaksudkan sebagai sarana penyebaran dan pengembangan ajaran Syi’ah Ismailiyah.

Karena besarnya minat Khalifah Al-Hakim dalam penelitian astronomi, ia pun mendirikan lembaga observasi di bukit Al-Mukattam. Selain untuk meneliti bidang astronomi, lembaga observasi seperti ini juga digunakan untuk mempelajari astrologi, kedokteran, kimia dan sejenisnya. Lembaga ini juga didirikan di beberapa tempat lainnya.

Selain itu para Khalifah Dinasti Fathimiyah pada umumnya juga mencintai berbagai macam seni, termasuk seni arsitektur, oleh karena itu mereka memperindah ibu kota dan kota-kota lainnya dengan berbagai macam bangunan megah.

Diantara bangunan-bangunan yang menandai kemajuan arsitektur Dinasti Fathimiyah adalah masjid agung Al-Azhar serta masjid agung Al-Hakim, disamping itu para Khalifah Fathimiyah juga mendatangkan sejumlah arsitek Romawi untuk membantu menyelesaikan tiga buah gerbang raksasa yang terletak di Kairo, serta benteng-benteng di wilayah perbatasan Bizantium.

Semua bangunan ini merupakan sebagian dari peninggalan Dinasti Fathimiyah dalam bidang seni arsitektur. Demikian peranan Dinasti Fathimiyyah dalam bidang Ilmu pengetahuan dan teknolologi yang juga berjasa bagi umat islam pada umumnya

Hikmah yang dapat kita ambil adalah meskipun alirannya Syi’ah tetapi tidak menutup kemungkinan jika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi orang Syi’ah lebih pesat bila dibandingkan dengan orang sunni sehingga menjadikan orang-orang sunni belajar dari perkembangan tersebut.

Lalu kita juga dapat meneladani para ilmuwan muslim yang hidup pada masa Fathimiyah, karena mereka juga turut berjasa dalam mengembangkan IPTEK bagi umat islam dan dunia pada umumnya.

Hikmah selanjutnya yang dapat kita ambiladalah peranan pemerintah yang begitu besar terhadap perkembangan IPTEK di zaman Fathimiyah, hal ini dapat kita terapkan sebagai umat muslim yang mencintai ilmu, karena jika para ilmuwan saja tidak didukung oleh kalangan Istana, pastilah perkembangan ilmu pengetahuan juga tersendat-sendat.

Pada akhirnya semoga kita kedepannya dapat menerapkan hikmah-hikmah yang ada tersebut kedalam kehidupan kita guna membangkitkan kehormatan serta kejayaan umat islam di mata dunia. Aamin-Aamin ya robbal ‘alamin


Kamis, 04 Mei 2017

Dampak positif, negatif kedatangan bangsa eropa ke Indonesia (S.Indonesia)


Dampak positif serta negatif kedatangan VOC, Belanda, Perancis, Inggris, dan sistem kolonialisme serta imperialisme bagi bangsa Indonesia.
Pada kesempatan emas kali ini saya akan membahas tentang dampak positif serta negatif dari kedatangan VOC, Belanda, Perancis, Inggris, dan sistem kolonialisme serta imperialisme bagi bangsa Indonesia.
Pertama saya akan bahas VOC terlebih dahulu, berikut dampak positif dari Voc untuk Indonesia : 
  • ·             Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam berbagai jenis tanaman baru.
  •         Rakyat Indonesia mengenal tanaman dengan kualitas ekspor.
  •    Rakyat Indonesia mengenal ekonomi uang, mengenal sistem pertahanan benteng, etika perjanjian, dan prajurit bersenjata modern (senjata api, meriam).


Selain itu terdapat pula dampak negative Voc bagi bangsa Indonesia yaitu :

·         Kekuasaan raja menjadi berkurang atau bahkan didominasi secara keseluruhan oleh VOC.
·         Wilayah kerajaan terpecah-belah dengan melahirkan kerajaan dan penguasa baru di bawah kendali VOC.
·         Hak oktroi (istimewa) VOC, membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin, dan menderita.
·         Pelayaran Hongi, dapat dikatakan sebagai suatu perampasan, perampokan, perbudakan, dan pembunuhan.
·         Hak ekstirpasi bagi rakyat merupakan ancaman matinya suatu harapan atau sumber penghasilan yang bisa berlebih.

Selanjutnya saya akan membeberkan dampak positif serta negative penjajahan bangsa Belanda bagi Indonesia.

Dampak Positif :

  •  Adanya Tekhnologi yang dibawa oleh Belanda menambah Pengetahuan Masyarakat dalam bidang cocok tanam.
  • Pembangunan Infrastruktur secara  besar besaran seperti jalan, bangunan, sekolah.
  • Pendidikan yang semakin baik (Tapi pendidikan hanya dirasakan oleh kaum   bangsawan).
  • Adanya budaya baru yang masuk.
  • Menambah pengetahuan tentang bahasa (bahasa Asing khususnya Bahasa Belanda).
  • Rakyat indonesia mengetahui tanaman yang laku di pasaran eropa.
  • Rakyat Indonesia mengenal tekhnologi multicrops dalam pertanian


 Nah itulah dampak positif kedatangan Belanda di Indonesia, Tapi sebaik baiknya Belanda pasti semua itu hanya akal bulus Belanda untuk mengeruk kekayaan indonesia ini. berikut dampak negatif Belanda datang ke Indonesia.

B. DAMPAK NEGATIF
a)      Rakyat semakin miskin
Sawah dan ladang menjadi terlantar karena adanya kerja paksa
b)      Kesejahteraan rakyat yang sangat minim
c)      Terjadinya kesenjangan sosial
d)      Jumlah penduduk yang menurun
e)      Banyaknya kasus kelaparan
f)       Banyak kasus kematian
g)      Hasil pertanian yang dibeli dengan sangat murah
h)      Banyak masyarakat yang kesulitan mencari pangan
   
Itulah dampak positif negatif penjajahan Belanda di Indonesia, dari uraian diatas dapat saya simpulkan :"Semua yang dilakukan Belanda ada baik dan buruknya, tapi karena Belanda adalah seorang penjajah maka semua yang dilakukan Belanda adalah salah, Belanda telah membuat seluruh rakyat Indonesia ini menderita baik ahir maupun batin".

Pembahasan selanjutnya adalah plus-minus sistem Kolonialisme dan imperialism bagi Bangsa Indonesia.
Dampak Positif :
1)     Banyaknya dibangun pelabuhan-pelabuhan sehingga Indonesia menjadi pusat perdagangan di Asia tenggara terutama di daerah Malaka.
2)    Setelah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia banyak berdiri pusat-pasat Industri yang dapat mengurangi angka penganguran di Indonesia.
3)  Dibangunnya sarana jalan darat (jalan raya) sehingga antara kota yang satu dengan yang lainnya terasa dekat.
4)      Didirikannya sekolah yang dapat mencerdaskan para generasi penerus bangsa Indonesia.
Setelah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia bangsa Eropa beralih keinginan untuk untuk menjajah bangsa Indonesia sehingga terjadilah peperangan di mana-mana. Adapun dampak negatif kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah:
1)      Masyarakat Indonesia merasa tertindas dengan kedatangan bangsa Eropa yang selalu bersikap semena-mena terhadap bangsa  Indonesia.
2)  Terjadinya pemberontakan dimana-mana yang mengakibatkan banyak nya warga Negara Indonesia yang meninggal.
3)      Bangsa Eropa mengadu domba seluruh masyarakat Indonesia.
4)    Terjadinya perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Bangsa Eropa terhadap bangsa Indonesia yang akhirnya banyak menelan korban para warga Indonesia.
5)      Warga Indonesia merasa tidak bebas dengan adanya bangsa Eropa di Indonesia.

Dan selanjutnya dampak positif serta negatif bangsa Inggris terhadap Indonesia

Dampak positif:

  • Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam jenis-jenis tanaman baru. 
  • Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang laku dipasaran ekspor Eropa.
  • Memperkenalkan teknoligo multicrops dalam pertanian.

Dampak Negatif :
  • Rakyat makin miskin karena sebagian tanah dan tenaganya harus disumbangkan secara cuma-cuma kepada Belanda.
  • Sawah dan ladang menjadi terlantar karena kewajiban kerja paksa yang berkepanjangan mengakibatkan penghasilan menurun.
  • Beban rakyat makin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panen, membayar pajak, mengikuti kerja rodi, serta menanggung risiko apabila panen gagal.
  •  Akibat bermacam-macam beban, menimbulkan tekanan fisik dan mental yang berkepanjangan.
  • Bahaya kelaparan dan wabah penyakit timbul di mana-mana sehingga angka kematian meningkat drastis. 
  • Bahaya kelaparan yang menimbulkan korban jiwa terjadi di daerah Cirebon (1843), Demak (1849), dan Grobogan (1850). Kejadian itu telah mengakibatkan penurunan jumlah penduduk secara drastis. Di Demak jumlah penduduknya yang semula 336.000 jiwa turun sampai dengan 120.000 jiwa, di Grobogan dari 89.500 turun sampai dengan 9.000 jiwa. 
  • Demikian pula yang terjadi di daerah-daerah lain, penyakit busung lapar (hongerudeem) merajalela.
  • Jumlah penduduk Indonesia menurun

 Sementara untuk bangsa perancis dampak positifnya adalah banyaknya bangunan benteng serta jalan raya anyer-panarukan dan berbagai sistem perdagangan lalu dampak negatifnya adallah rkyat banyak yang menjadi korban akibat beberapa proyek tersebut.

Selasa, 02 Mei 2017

Kedigdayaan Sultan Sulaiman al-Qanuni


SULEIMAN THE MAGNIFICENT
Baik, pada kesempatan kali ini saya akan membeberkan kehebatan seorang pemimpin umat islam pada abad pertengahan yang mana saat itu islam menjadi penguasa dunia dan juga rujukan atau panutan dunia dalam segala hal. Pemimpin adil dan bijaksana itu adalah Sulaiman al-Qonuni bin Salim, yang dikenal orang-orang Barat sebagai Sulaiman yang agung atau Suleiman the Magnificent. Ia memerintah selama 48 tahun, dimulai dari tahun 926 H hingga 974 H, dan ia juga termasuk salah satu sultan yang termasyhur dari kerajaan Turki Utsmani selain Sultan Mehmed Al-Fatih, Bayazid 1,dan Orkhan. Selain itu ia dipercaya sebagai sultan terlama dibanding sultan-sultan lainnya yang memerintah kerajaan Turki tersebut.
Ia berhasil menjadikan kerajaan ini begitu kuat dan berkuasa selama ia memerintah Kesultanan Utsmani, Hal tersebut dapat dibuktikan pada luas wilayah imperium Utsmani yang luasnya belum pernah tercapai pada masa sebelumnya. Perkataannya didengarkan oleh seluruh negeri dan kerajaan lainnya. Kekuasaannya terbentang ke penjuru negeri dan pengaruhnya meliputi seluruh dunia, maka tak heran apabila ia menjadi penguasa yang paling disegani di dunia pada masa itu. Manajemen administrasi dan tata perundangan kerajaannya begitu modern, tanpa menyimpang dari syariat Islam yang memang selalu dijaga, dimuliakan, dan dipegang teguh oleh keluarga kesultanan Utsmani di setiap wilayah kekuasaan mereka. Ilmu pengetahuan dan sastra begitu maju serta arsitektur dan pembangunan begitu berkembang.
Masa Pertumbuhan dan Awal Pemerintahan
Ayah Sultan Sulaiman adalah Sultan Salim I dan ibunya bernama Hafshah. Ia dilahirkan di Kota Trabzon tahun 900 H bertepatan dengan 1495 M. Sulaiman kecil dikenal sebagai seorang anak yang tekun dan memiliki kesungguhan. ketika ia dilahirkan, sang ayah sedang menjabat sebagai amir di daerah Trabzon. Ayahnya memberikan perhatian yang begitu besar padanya. Sedari kecil, ia dididik untuk mencintai ilmu dan sastra, mencintai ulama, ahli fikih, dan sastrawan.

Kota Trabzon, kota kelahiran Sultan Sulaiman. Terletak di wilayah tenggara Republik Turki.

Tatkala ayahnya wafat pada 9 Syawal 926 H atau 22 September 1520 M, Sulaiman langsung dilantik menjadi raja yang baru oleh keluarga istana guna menggantikan ayahnya. Saat itulah secara langsung ia memegang urusan negara dan memainkan peranan utama dalam perpolitikannya. Ketika ia dilantik, ia membuka khotbahnya dengan membaca ayat,
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. (QS. An-Naml: 30).
Sultan Sulaiman benar-benar memenuhi hari-harinya untuk bertanggungjawab sebagai kepala Negara ketika ia berkuasa/memerintah.
Pada awal masa pemerintahannya, ia telah menorehkan beberapa keberhasilan yang gemilang diantarannya, memperluas pengaruh kerajaan, mengalahkan pihak asing yang hendak mencampuri urusan kerajaan, dan menertibkan wilayah yang hendak melepaskan diri dari otoritas Utsmani. Mereka yang tidak senang dengan sultan sulaiman mengira dengan usia Sultan Sulaiman yang masih sangat muda, yaitu 26 tahun, merupakan kesempatan yang tepat untuk mewujudkan ambisi dan keinginan mereka. Ternyata tidak semudah apa yang mereka sangka. Di usia belianya, Sultan Sulaiman sudah memiliki kekuatan dan kematangan dalam memimpin.
Beberapa pemberontakan berhasil dipadamkan oleh sultan Sulaiman seperti pemberontakan yang dikobarkan oleh Janbirdi al-Ghazali di Syam, Ahmad Basya di Mesir, dan seorang Syiah yang bernama Qulandar Jalabi di daerah Konya dan Kahramanmaraş. Qulandar mengerahkan 30.000 pengikutnya untuk mengadakan revolusi, menggulingkan kerajaan.

Perjuangan jihad dalam mengusir penjajah Eropa di Timur Tengah
Pada masa pemerintahannya, terjadi beberapa kali peperangan. Pada tahun 927 H/1521 M, Utsmani berhasil menguasai wilayah Belgrade (ibu kota Serbia sekarang). Tahun 935 H/1529 pasukan Utsmani mengepung Kota Vienna (ibu kota Austria sekarang) walaupun tidak berhasil menguasainya. Di kesempatan berikutnya upaya menaklukkan Vienna kembali dilakukan, namun hasilnya tetap sama. Kemudian Budapest, ibu kota Hungaria menjadi salah satu propinsi Utsmani. Salah satu dampak dari peperangan-peperangan yang dilakukan oleh Sultan Sulaiman adalah wilayah kekuasaan kesultanan Utsmani kian meluas hingga mencapai Eropa, Asia, dan Afrika.

Peta wilayah kekuasaan Turki Utsmani

Di benua Asia, Sultan Sulaiman menghadapi tiga kali peperangan besar dengan negara Syiah yaitu Kerajaan Safawi. Peperanga antara dua kerajaan islam berbeda aliran ini bermula pada tahun 941 H/1534 M yang mengakibatkan Irak menjadi bagian dari Daulah Utsmaniyah. Kemudian tahun 955 H/1548 M, Tabriz (wilayah Iran) dapat direbut oleh Utsmani. Dan pada tahun 962 H/1555 M, Sultan Sulaiman berhasil memaksa Shah Tahmasp I (Raja Iran) untuk mengikat perjanjian perdamaian sekaligus menjadikan Utsmani berkuasa penuh atas Arywan, Tabriz, dan Anatolia.
Sultan Sulaiman juga menghadapi Portugal di Samudera Hindia dan Teluk Arab. Pada tahun 953 H/1546, Yaman, Oman, Ahsa, dan Qatar menjadi provinsi-provinsi Daulah Utsmani. Hal ini menyebabkan semakin kecilnya pengaruh Portugal di Timur Tengah. Di Afrika, Libya, sebagian besar Tunisia, Eritria, Djibouti, dan Somalia menjadi bagian wilayah Turki Utsmani di masa pemerintahan Sultan Sulaiman al-Qonuni.
Pembangunan dan perkembangan maritim Utsmani
Angkatan laut dari suatu kerajaan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kedaulatan laut kerajaan. Pembangunan maritim Utsmani pada awalnya dirintis dan mengalami pertumbuhan pesat pada masa pemerintahan Sultan Bayazid II. Sedangkan pada masa Sultan Sulaiman, kekuatan maritim pun kian diperkokoh. Dengan panglima angkatan laut yang sangat terkenal yaitu Khoiruddin Barbarossa, Ia adalah seorang panglima angkatan laut Utsmani yang tangguh. Ia berhasil menguasai pantai Spanyol dan menghancurkan angkatan laut Pasukan Salib di Laut Mediterania. Karena kehebatan serta ketangguhannya, ia sampai dicitrakan oleh orang-orang Barat sebagai seorang bajak laut.
Khoiruddin Barbarossa berperan besar dalam membantu Sultan Sulaiman menghadapi orang-orang Spanyol dan juga dalam menyelamatkan ribuan muslim Spanyol dari kekejaman Kristen Eropa. Pada tahun 935 H/ 1529 M, kapal-kapal laut Utsmani diberangkatkan menuju pesisir Spanyol untuk mengangkut sekitar 7000 muslim Spanyol yang diburu oleh pemerintah Kristen Spanyol untuk dibunuh, dipaksa memeluk Kristen, atau dijadikan budak.
Ia juga dipercaya oleh Sultan Sulaiman dalam menghadapi serangan orang-orang Spanyol di Laut Mediterania. Spanyol menderita kerugian yang sangat besar karena kalah dalam pertempuran tersebut. Dan penderitaan terbesar aliansi Kristen adalah dalam Perang Preveza pada tahun 945 H/1538 M.
Khoiruddin Barbarosa juga berperan dalam kerja sama militer dengan Prancis saat membebaskan Kota Nice pada tahun 950 H/1543 M. Hasil dari kerja sama ini adalah Utsmani diberikan kekuasaan atas kota pelabuhan Toulon. Dan Kota Toulon pun menjadi basis militer dan pelabuhan Kerajaan Utsmani di Laut Mediterania bagian barat.
Perkembangan Daulah Utsmaniyah di Masa Sultan Sulaiman
Wilayah kekuasaan Utsmani kian meluas hingga mencapai Laut Merah karena mereka berhasil mengusir orang-orang Portugal dari wilayah tersebut. Di Afrika, Habasyah (Ethiopia)pun menjadi bagian dari Utsmani. Dengan demikian, jalur-jalur perdagangan antara Asia dan dunia Barat melewati negara Islam Turki Utsmani.
– Perkembangan Peradaban
Sultan Sulaiman al-Qonuni adalah seorang yang mahir dalam menggubah syair, menulis kaligrafi, dan mengusai beberapa bahasa timur, seperti bahasa Arab. Selain itu ia juga suka dengan batu mulia, arsitektur, dan kontruksi bangunan. Hal ini berdampak pada pembangunan di kerajaannya.
Pada masa pemerintahannya, Ia membangun beberapa bangunan utama seperti masjid-masjid di wilayah Aden, Yaman, dan al-Qanatir al-Khayriyya, Mesir serta di berbagai penjuru wilayah Turki Utsmani. Khususnya di Damaskus, Mekah, dan Baghdad.selain itu ia juga membangun benteng di Rhodes, Belgrade, dan di wilayah Iran. Ia juga menunjukkan seni arsitektur pada bangunan-bangunan di ibu kota dan berbagai daerah.
Seorang sejarawan yang bernama Jamaluddin Falih al-Kailani mengatakan bahwa masa Sultan Sulaiman al-Qonuni merupakan masa keemasan Daulah Utsmani. Karena pada masanya Turki Utsmani menjadi satu-satunya negara adidaya di muka bumi dan memiliki dominasi kekuasaan di Laut Mediterania.
Masjid Sultan Sulaiman di Istanbul, Turki.
Pada masanya juga muncul arsitek-arsitek ulung dalam sejarah Islam, seperti Mimar Sinan. Ia membangun Masjid Sulaiman al-Qonuni atau dikenal juga dengan Jami’ as-Sulaimaniyah di Istanbul, pada tahun 964 H/1557 M. Ini adalah salah satu bangunan terbaik yang dibangun oleh seorang arsitek Islam yang bernama Mimar Sinan. Arsitek lainnya adalah Sinan Basya yang berperan besar dalam pembangunan-pembangunan Kerajaan Turki Utsmani. Ia juga yang memberikan sentuhan khas akan arsitektur Utsmani. Sehingga orang dengan mudah mengenal bangunan-bangunan Utsmani.
Pada masa pemerintahannya pula seni kaligrafi mencapai puncak kejayaannya. Banyak ahli kaligrafi terkenal yang muncul di zamannya. Sebut saja Hasan Effendi Chalibi al-Qarah Hashari yang membuat kaligrafi-kaligrafi di Jami’ as-Sulaiman. Ada juga Ahmad bin Qarah Hashari penulis Rawa-i’ al-Khoththi al-Arabi wa al-Fanni ar-Rafi’. Selain itu juga bermunculan ulama-ulama terkenal yang membimbing para penguasa Utsmani menuju jalan yang benar.
      -Perkembangan Perundang-Undangan dan Administrasi
Pada saat Sultan Sulaiman memerintah, ia menyusun tata perundangan dengan berdiskusi bersama Syaikh Abu as-Suud Effendi. Ia berusaha agar tata perundangan yang ia rancang tidak melenceng dari garis-garis yang dibataskan syariat Islam. Undang-undang tersebut dikenal dengan Qanun Namuhu Sulthan Sulaiman atau Undang-Undang Sultan Sulaiman. Undang-undang yang ia susun ini diterapkan hingga abad ke-13 H atau abad ke-19 M.

Karena konsistennya Sultan Sulaiman dalam menerapkan undang-undang yang ia susun, ia pun diberi gelar al-Qonuni. Oleh karena itu, gelar-gelar yang diberikan orang-orang Eropa kepada Sultan Sulaiman seperti The Magnificent dan The Great, tidak memiliki pengaruh dan kesan yang mendalam dibanding gelar al-Qonuni. Karena gelar ini menunjukkan keadilan sang sultan dalam memerintah. Meskipun wilayah kekuasaan Turki Utsmani sangatlah luas, namun kerajaan ini juga mengimbanginya dengan administrasi yang rapi dan tertata.
Wafatnya Sultan Sulaiman
Di penghujung usianya, Sultan Sulaiman menderita sakit encok, sehingga membuatnya tidak bisa lagi mengendarai kuda. Dan beliau memiliki usia yang cukup panjang, mencapai 74 tahun. Saat ia mengetahui orang-orang Kristen Eropa berada di garis perbatasan negeri kaum muslimin, Sultan Sulaiman tetap berdiri, berjihad memimpin pasukannya, padahal saat itu beliau sedang menderita sakit yang cukup parah.
Ia berangkat pada tanggal 9 Syawal 973 H/29 April 1566 M. Saat sampai di Kota Szigetvár, Hungaria, sakit yang beliau derita pun bertambah parah. Sebelumnya, dokter kerajaan telah menasihatinya agar tidak berangkat ke medan jihad, dengan harapan sakit yang ia derita dapat sedikit reda atau bahkan sembuh total. Namun beliau menjawab dengan jawaban yang diingat oleh sejarah, ia berkata, “Aku lebih senang wafat dalam keadaan berjihad di jalan Allah”.

Monumen persaudaraan antara Turki dan Hungaria yang dibangun di Kota Szigetvár. Tampak patung Sultan Sulaiman dan Nikola Zrinski.

Saat terjadi Perang Szigetvár, Nikola Zrinski hampir kehilangan seluruh pasukannya. Sultan pun mengepung Kota Szigetvár. Setelah dua minggu mengepung, sampailah pasukan Islam di garis depan, dan pertempuran pun pecah. Cuaca yang dingin, kekuatan besar Kristen dan semangat tinggi mereka untuk mempertahankan benteng, menjadikan perang itu sebagai perang terberat yang dihadapi umat Islam. Peperangan dan pengepungan terus berlangsung hingga genap 5 bulan. Kekhawatiran kaum muslimin pun kian meningkat karena sulitnya menaklukkan benteng Szigetvár ini.

Di sisi lain, sakit sultan bertambah parah, dan ia merasakan bahwa ajalnya telah dekat. Sultan pun merendahkan dirinya kepada Allah Ta’ala, ia berkata, “Ya Allah penguasa sekalian alam, berilah kemenangan kepada hamba-hamba-Mu, umat Islam, tolonglah mereka, dan berilah nyala api pada orang-orang kafir ini”.

Allah Ta’ala mengabulkan doa Sultan Sulaiman. Salah satu peluru meriam umat Islam menghatam gudang mesiu orang-orang kafir. Ledakan dahsyat pun terjadi. Benteng mereka pun jebol. Umat Islam pun menyerang mereka habis-habisan. Dan pada akhirnya, bendera Daulah Utsmaniyah pun berhasil berkibar di puncak benteng.

Betapa gembiranya sultan dengan kemenangan tersebut. Ia memuji Allah atas nikmat yang agung ini. Lalu ia berkata, “Sekarang, selamat datang wahai kematian. Selamat datang kebahagian (kemenangan) dan (semoga) kemenangan yang abadi. Berbahagialah jiwa yang ridha dan diridhai. Yaitu mereka yang Allah ridhai dan mereka juga ridha kepada Allah”. Ruh sang sultan pun beranjak, pergi meninggalkan jasadnya pada tanggal 20 Shafar 974 H/5 September 1566 M. Semoga Allah menempatkan di surga yang penuh dengan kebahagiaan.
Kabar wafatnya Sultan Sulaiman, disampaikan wazir Muhammad Basya kepada putra mahkota Sultan Salim II. Sultan Salim II berangkat menuju Szigetvár untuk menjemput sang ayah, kembali menuju Istanbul. Hari itu adalah hari yang penuh duka cita, umat Islam merasakan kesedihan dan kehilangan yang sangat mendalam. Adapun orang-orang Kristen Eropa merasakan kegembiraan yang begitu besar atas wafatnya Sultan Sulaiman, melebihi kegembiraan mereka atas wafatnya Sultan Bayazid I dan Muhammad al-Fatih. Mereka mendentangkan lonceng-lonceng gereja karena gembira dengan wafatnya sang mujahid.

Demikianlah kedigdayaan Sultan Sulaiman al-Qanuni yang pada masannya islam merupakan panutan dunia, islam merupakan suatu Negara adidaya yang sangat disegani oleh lawan-lawannya, semoga kedepannya artikel ini dapat menyadarkan umat islam bahwasannya kitalah yang harus mengasai dunia dan juga memnghentikan perbuatan dzhalim ynga dilakukan oleh kaum kafir di muka bumi ini. 


Daftar Pustaka :

https://id.wikipedia.org/wiki/Suleiman_I
heromuslim.blogspot.co.id/2015/04/khalifah-sulaiman-al-qonuni.html
www.hidayatullah.com/.../sulaiman-al-qanuni-versi-sejahrawan-muslim-dan-orientalis